Wabup Sintang Askiman saat di SMPN 3 Ketungau Tengah |
Sintang (Suara Sintang Raya) -Wakil Bupati Sintang Askiman, Sabtu (6/10) siang melakukan kunjungan ke SMP Negeri 3 Ketungau Tengah, dalam rangka memberikan motivasi bagi para pelajar diwilayah pedalam dan perbatasan , agar menjadi generasi yang semangat bagi penerus bangsa dan Negara di Republik Indonesia ini.
Dalam kunjungannya dihadapan sekitar 200 siswa siswi SMP Negeri 3 Ketungau Tengah Askiman mengatakan, dirinya berharap agar para siswa siswi, walau dengan kondisi yang masih serba terbatas ini pihaknya berharap, agar para siswa semangat belajarnya tetap tinggi, dan bisa berprestasi, karena semangat belajar dari siswa sendiri.
"Anak-anak kita jangan kalah apalagi minder dengan anak SMP di Jakarta, karena kita orang dikampung pun mempunyai kemampuan yang sama, contohnya seperti saya , bukan nya sekolah di kota tapi juga dikampung daerah terpencil yaitu di desa Tanjung Bungai Kayan Hulu tempat kelahiran saya,”kata Askiman.
Ia menjelaskan, bahwa setelah lulus SMP dan SMA nanti , sebaiknya melanjutkan kesekolah Jenjang perguruan tingginya ke AKI yang nantinya bisa memberikan biasiswa gratis kuliah, karena biaya kuliahnya per semester hanya bayar sebesar Rp.1.500.000,- itu sudah lengkap termasuk biaya hidup.
Dalam kunjungan itu, Askiman juga diminta melakukan pertemuan dengan para guru untuk membahas permasalahan tunjangan khusus. Karena tunjung khusus guru agama yang diangkat oleh Kementerian agama, tunjungan khusus Guru sekolah dan tunjangan khusus masalah Guru Garis Depan (GGD).
“Saya jelaskan bagi guru agama yang diangkat oleh kementerian Agama adalah tanggung jawab Kemenag dalam hal menyediakan dana Tunjangan Khususnya, demikian adanya.Lalu yang diangkat oleh Kemendikbud adalah tanggung jawab Kemendikbud. Sementara untuk GGD karena ada ke khususan nya, yang ditempatkan di kawasan 3T, otomatis mereka wajib mendapatkan tunjungan khusus,”tegas Askiman.
Menurut Askiman bahwa yang menjadi permasalahan yang di sampaikan para Guru SMPN 3 Ketungau Tengah , bahwa mereka tidak mendapatkan Tunjungan khusus bagi sekolah yang bersangkutan , sedangkan GGD dapat, yang menimbulkan kecemburuannya.
“Dalam pertemuan juga dijelaskan bahwa Desa Gut Jaya Bhakti Kecamatan Ketungau Tengah ternyata masuk wilayah desa tertinggal , bukan desa sangat tertinggal sehingga mereka tidak mendapatkan bantuan dana tunjangan khusus,"ujarnya.
Sedangkan GGD ini adalah program khusus dari Pusat, sehingga ini ada kesenjangan , bahwa menurut mereka ketidak adilan, ketidakmerataan. "Namun saya sudah menjelaskan tentang peraturan yang sudah diatur dari Pemerintah Pusat,” jelas Askiman.
Askiman menambahkan, menyikapi permasalahan nasib Tunjangan khusus bagi guru , yang masih menjadi dilemma ini, Pemkab Sintang , akan semaksimal mungkin memperjuangkan pengsusulannya kepada pemerintah pusat.
"Tidak hanya bagi guru yang ada di Kecamatan Ketungau Tengah, namun juga nasib bagi guru-guru yang ada di kecamata lain yang ada di Sintang,"janjinya.
Penulis: Eko, Humas Pemda
Editor: Sahadi
Editor: Sahadi